Pakaian
Terhitung sudah satu tahun ini tidak membeli pakaian. Untuk pertama kalinya aku mencoba suatu hal yang ku pikir akan mustahil dilakukan, tapi ternyata bisa juga.
Hal ini terjadi karena keresahanku saat membereskan lemari tahun lalu. Banyak sekali pakaian yang ku keluarkan padahal hanya dipakai beberapa kali saja.
Di bulan-bulan awal, rasanya berat sekali untuk tidak membuka online shop yang berujung 'pesanan anda diterima'. Sulit untuk tidak mengambil barang pada bagian wardrobe yang memajang simbol '%'. HAHAHA. Ke-implusif-an anak muda.
Sampai akhirnya aku bisa melewati itu semua hingga hari ini. Setelah dijalani ternyata tidak sesusah yang dikira ya untuk berhenti dari zona implusif itu.
Aku jadi bisa berpikir lebih kreatif untuk mengutak-atik baju yang itu-itu saja menjadi terlihat seperti baru. Memadu-padankan baju, celana dan hijabku agar tidak bosan dilihat, kalau bahasa kerennya sih 'mix and match'.
Bahkan aku coba membongkar pakaian-pakaian mama-ku jaman muda untuk ku pakai. Biar ada kesan vintage seperti yang orang-orang branding kan ke diriku. HAHAHA.
Seiring berjalannya tantangan berhenti membeli pakaian, aku juga coba berhenti membeli barang seperti tas dan sepatu secara terus-menerus.
Ternyata gapapa ya kalau tidak membeli pakaian, tas, sepatu yang trendy. Gapapa ya pakai pakaian yang itu-itu saja. Gapapa ya kalau menjadi biasa saja.
Terkadang mikir juga sih "apa kalau aku sudah kaya akan tetap begini?". Mungkin iya atau tidak. Mungkin juga akan membeli barang kalau ada acara besar saja. Kita tidak tahu ke depannya akan seperti apa, tapi aku harap akan tetap begini.
Komentar
Posting Komentar